Jumat, 16 Mei 2014

SAMITO (Supplementation Acid of Milk Tofu) Potensi Pengembangan Makanan Bernutrisi Tinggi Pada Tahu Susu di dusun Klampisan desa Janti Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Susu  merupakan  salah  satu  bahan  pangan  yang  mengandung  zat makanan yang berguna bagi manusia,  zat makanan tersebut  berupa protein,      lemak, karbohidrat, vitamin,  mineral  dan air. Wardana (2012) susu memiliki nutrisi gizi yang paling lengkap diantara semua bahan makanan hewan dan manusia. Nutrisi tersebut terdiri dari makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan dan manusia dalam jumlah yang relatif  besar. Susu sebagai  bahan          pangan  asal  ternak  ternyata  mudah  sekali  mengalami  kerusakan.  Hal  ini disebabkan oleh komposisi zat gizi dalam susu yang seimbang dan sempurna sehingga  merupakan  media  yang  baik bagi  pertumbuhan  mikroorganisme.  Untuk  mengatasi  kerusakan  susu  tersebut  diperlukan  adanya  penanganan diantaranya dalam bentuk tahu susu.
Tahu susu merupakan tekstur lembut dan mempunyai  bau yang mirip dengan aslinya  yaitu  susu,  sehingga tahu susu kurang disukai  masyarakat umum, terlebih-lebih  masyarakat  yang  terbiasa  mengkonsumsi  tahu  dari kedelai.  Legowo (2005) menyatakan diversivikasi atau penganekaragaman produk olahan susu merupakan salah satu upaya meningkatkan konsumsi susu pada masyarakat. Agar tahu susu yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat  perlu dilakukan suatu upaya  membuat  tahu susu  yang sedemikian rupa sehingga diperoleh tahu susu yang mempunyai  bau,  rasa dan tekstur yang tidak jauh berbeda dengan tahu yang dibuat  dari  kedelai. 
 Atas  dasar  latar  belakang  tersebut,  maka perlu dilakukan  pengembangan  tahu susu dengan mensubstiusi susu kedelai kedalam susu  sapi  sebagai salah satu produk olahan yang bernutrisi tinggi dan disukai oleh masyarakat. Rokhayati (2011)  Substitusi  susu kedelai  50 persen  dan  dosis  asam  cuka  14  cc  menghasilkan  bau  yang  disukai masyarakat. Pembuatan tahu susu dengan substitusi susu kedelai memerlukan suatu zat  atau  bahan  yang  dapat  menggumpalkan  protein  susu. Novitasari (2008) larutan asam yang umum digunakan adalah asam cuka. Larutan asam yang digunakan untuk menggumpalkan protein pada titik isoelektrisnya
Sebagai contoh di dusun Klampisan desa Janti Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Daerah ini mayoritas  masyarakatnya bekerja dibidang pertanian dan peternakan sehingga memiliki potensi untuk mengembangkan tahu susu sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga dan pengembangan produk  tahu yang merupakan salah satu ikon dari kota Kediri.


UNTUK MENDAPATKAN LEBIH LENGKAP
SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI