BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Susu merupakan salah
satu bahan pangan
yang mengandung zat makanan yang berguna bagi manusia, zat makanan tersebut berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral dan air. Wardana (2012) susu
memiliki nutrisi gizi yang paling lengkap diantara semua bahan makanan hewan
dan manusia. Nutrisi tersebut terdiri dari makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan dan manusia dalam
jumlah yang relatif besar. Susu
sebagai bahan pangan asal ternak
ternyata mudah sekali
mengalami kerusakan. Hal
ini disebabkan oleh komposisi zat gizi dalam susu yang seimbang dan
sempurna sehingga merupakan media
yang baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme. Untuk mengatasi
kerusakan susu tersebut
diperlukan adanya penanganan diantaranya dalam bentuk tahu
susu.
Tahu susu merupakan tekstur lembut dan mempunyai bau yang mirip dengan aslinya yaitu
susu, sehingga tahu susu kurang
disukai masyarakat umum,
terlebih-lebih masyarakat yang
terbiasa mengkonsumsi tahu
dari kedelai. Legowo (2005)
menyatakan diversivikasi atau penganekaragaman produk olahan susu merupakan
salah satu upaya meningkatkan konsumsi susu pada masyarakat. Agar tahu susu
yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat
perlu dilakukan suatu upaya
membuat tahu susu yang sedemikian rupa sehingga diperoleh tahu susu
yang mempunyai bau, rasa dan tekstur yang tidak jauh berbeda
dengan tahu yang dibuat dari kedelai.
Atas dasar latar
belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengembangan tahu susu dengan mensubstiusi susu kedelai
kedalam susu
sapi sebagai salah satu produk
olahan yang bernutrisi tinggi dan disukai oleh masyarakat. Rokhayati
(2011) Substitusi susu kedelai
50 persen dan dosis
asam cuka 14
cc menghasilkan bau
yang disukai masyarakat. Pembuatan
tahu susu dengan substitusi susu kedelai memerlukan suatu zat atau
bahan yang dapat
menggumpalkan protein susu. Novitasari (2008) larutan asam yang
umum digunakan adalah asam cuka. Larutan asam yang digunakan untuk
menggumpalkan protein pada titik isoelektrisnya
Sebagai contoh di dusun Klampisan desa
Janti Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Daerah ini mayoritas masyarakatnya bekerja dibidang pertanian dan
peternakan sehingga memiliki potensi untuk mengembangkan tahu susu sebagai
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga dan pengembangan produk tahu yang merupakan salah satu ikon dari kota
Kediri.
UNTUK MENDAPATKAN LEBIH LENGKAP